Back to Blog
Indonesian 6 min read

Sejarawan Abad 21 Jadi Sultan Ottoman? Perkenalkan Proyek Baruku: "Yıldız Ascendancy"!

Pengumuman cerita baru di Wattpad: Bayangkan kamu terbangun di tubuh Sultan Abdul Hamid II tahun 1876, dengan semua pengetahuan sejarah abad ke-21. Akankah kamu bisa mengubah takdir imperium yang ditakdirkan runtuh?

#wattpad #fiction #isekai #ottoman empire #alternate history #announcement
Konsep cover untuk Yıldız Ascendancy - Siluet Sultan Abdul Hamid II menghadap peta Eropa & Timur Tengah yang membara

Hai readers! 👋

Buat kalian yang ngikutin aku di Wattpad (atau mungkin kenal dari Discord, IG, dll), aku punya pengumuman seru nih!

Setelah lama merenung dan riset (kalian tahu lah, sisi “Hamid” si analis sejarah ini kadang kumat 😅), aku akhirnya siap memperkenalkan proyek cerita terbaruku!

Judulnya:

Yıldız Ascendancy: I Woke Up as the Sultan Who Knew Too Much

(Kebangkitan Yıldız: Aku Terbangun sebagai Sultan yang Tahu Terlalu Banyak)


Premisnya? Gila tapi Seru! 🔥

Bayangkan ini:

Kalian adalah Arslan Kaya, seorang sejarawan dari abad ke-21 yang literally makan, tidur, dan bernapas sejarah Ottoman. Kalian tahu setiap detail keruntuhannya, setiap intrik istana, setiap perang yang menghancurkan.

Lalu BAM! Kalian terbangun.

Bukan di kamar kalian yang penuh buku sejarah, tapi di Istana Dolmabahçe, Konstantinopel, tahun 1876.

Kalian terbangun di tubuh Sultan Abdul Hamid II yang baru saja naik takhta. Seorang Sultan muda yang oleh sejarah (dan Eropa) dianggap lemah, memimpin sebuah imperium bangkrut yang dijuluki “Orang Sakit dari Eropa” (“Sick Man of Europe”).

Masalahnya?

Kalian bukan Abdul Hamid II yang asli. Kalian adalah Arslan, si sejarawan.

Dan kalian tahu terlalu banyak.


Kalian Tahu… 😰

  • Perang dahsyat dengan Rusia (1877-78) akan segera meletus dan menghancurkan sebagian besar wilayah Eropa Ottoman.

  • Pemberontakan internal (Armenia, Balkan, Arab) akan merobek kekaisaran dari dalam.

  • Utang negara yang menggunung akan mencekik leher imperium.

  • Setiap pengkhianatan di istana, setiap kelemahan musuh, setiap kesempatan yang terlewatkan… kalian tahu semuanya.

Dalam sejarah yang kalian pelajari, Kekaisaran Utsmaniyah ini ditakdirkan untuk runtuh.

Tapi sekarang… kalian ada di sini. Di kursi Sultan. Dengan semua pengetahuan masa depan itu.


Pertaruhan Sang Penjudi dari Yıldız 🎲

Apa yang akan kalian lakukan? Pasrah pada takdir sejarah? Atau… mencoba mengubahnya?

Arslan Kaya memilih yang kedua.

Dia menolak untuk membiarkan sejarah berjalan seperti yang dia tahu. Dia akan menggunakan pengetahuannya sebagai senjata pamungkas.

Dia siap melakukan pertaruhan paling gila dalam sejarah:

Mengorbankan provinsi demi menyelamatkan inti kekaisaran.

Mengadu domba Kekaisaran Rusia, Inggris, Jerman, dan Austria-Hungaria.

✅ Melakukan manuver politik dan militer yang tampak mustahil.

Musuh-musuhnya (dan bahkan sekutunya) akan menjulukinya “Sang Penjudi dari Yıldız”—Sultan gila yang mempertaruhkan segalanya.

Tapi mereka tidak tahu satu hal:

“Saya tidak pernah berjudi dalam pertarungan yang tidak bisa saya menangkan.”


Apa yang Bisa Kalian Harapkan? 📖

1. Strategi Tingkat Dewa 🧠

Arslan bukan hanya punya pengetahuan sejarah. Dia punya strategi abad ke-21 untuk masalah abad ke-19:

  • Game theory untuk diplomasi
  • Analisis ekonomi modern untuk mengelola utang
  • Taktik militer yang 50 tahun lebih maju

2. Intrik Politik yang Bikin Tegang 🕵️

Istana Yıldız bukan tempat yang aman. Ada:

  • Midhat Pasha yang mencurigai perubahan Sultan
  • Mata-mata Eropa di setiap sudut
  • Pemberontak yang menunggu kesempatan
  • Keluarga kerajaan yang siap mengkhianati

3. Dilema Moral yang Berat ⚖️

Untuk menyelamatkan imperium, Arslan harus membuat keputusan yang mengerikan:

  • Mengorbankan ribuan nyawa hari ini untuk menyelamatkan jutaan nyawa besok?
  • Bermain diplomasi kotor dengan kekuatan besar yang dia benci?
  • Menjadi “tiran” untuk mencegah kehancuran total?

Seberapa jauh kalian akan pergi untuk mengubah sejarah?

4. Alternate History yang Realistis 🌍

Ini bukan power fantasy di mana Sultan tiba-tiba punya senjata laser. Ini adalah:

  • Sejarah alternatif yang grounded: Setiap keputusan punya konsekuensi realistis
  • Butterfly effect: Satu perubahan kecil bisa mengubah segalanya
  • Rival yang cerdas: Bismarck, Disraeli, Alexander II—mereka bukan NPC bodoh

Kenapa Cerita Ini? 🤔

Jujur, ide ini muncul dari semua perenungan kita (kalau kalian ngikutin obrolan kita sebelumnya) tentang Hamid, Wilhelm, dan Enver.

Bagaimana jika seorang outsider dengan pengetahuan penuh masuk ke era paling krusial itu?

Bisakah satu orang mengubah gelombang sejarah?

Ini adalah playground untukku mengeksplorasi:

  • Strategi geopolitik tingkat tinggi
  • Intrik istana yang bikin tegang
  • What-if sejarah yang paling liar
  • Dilema moral seorang pemimpin

Dan tentu saja, ini adalah jawaban dari pertanyaan:

“Apa yang akan AKU lakukan jika aku ada di posisi Sultan Abdul Hamid II dengan semua pengetahuan yang aku punya sekarang?”


Sneak Peek: Chapter 1 - “The Sultan Who Knew” 👀

Konstantinopel, Istana Dolmabahçe
31 Agustus 1876

Arslan Kaya terbangun dengan kepala yang berdenyut dan pandangan yang kabur.

Langit-langit di atasnya bukan langit-langit kamar kosnya yang retak. Ini adalah lukisan langit-langit bergaya Barok yang megah, dengan chandelier kristal yang berat menggantung di tengah.

“Di mana—”

Suaranya terputus. Itu bukan suaranya. Terlalu dalam. Terlalu asing.

Dia bangkit dengan panik dan berlari ke cermin besar di sudut ruangan.

Wajah yang menatapnya balik bukanlah wajahnya.

Pria muda berusia 30-an tahun, dengan janggut hitam yang rapi, mata tajam yang menatap dengan intensitas yang menusuk, dan… seragam militer Ottoman yang megah.

Arslan tahu wajah ini. Dia telah melihatnya di ratusan foto sejarah.

Sultan Abdul Hamid II.

“Tidak… tidak mungkin.”

Pintu terbuka dengan keras. Seorang pejabat tua dengan sorban dan jubah resmi masuk dengan tergesa-gesa.

“Yang Mulia! Sublime Porte menunggu keputusan Anda tentang Konstitusi. Midhat Pasha bersikeras—”

Arslan—tidak, Abdul Hamid II sekarang—memotong dengan suara yang tenang namun penuh otoritas:

“Katakan pada Midhat Pasha bahwa saya akan menghadiri rapat. Tapi pertama-tama, panggil Grand Vizier dan Menteri Perang. Saya perlu laporan segera tentang kondisi tentara di Balkan.”

Pejabat itu terlihat terkejut. Sultan yang baru naik takhta ini… berbeda. Matanya memiliki sesuatu yang… tahu.

Ketika pejabat itu pergi, Arslan berdiri di depan jendela besar yang menghadap Bosphorus.

Di kepalanya, timeline sejarah bergulir seperti film:

  • 1877: Perang Rusia-Turki. Kekalahan telak.
  • 1878: Perjanjian San Stefano. Kehilangan Balkan.
  • 1894-1896: Pembantaian Hamid. Ratusan ribu tewas.
  • 1908: Revolusi Turki Muda. Penggulingan.
  • 1918: Kekalahan dalam Perang Dunia I. Kehancuran total.

“Tidak,” bisiknya pada dirinya sendiri. “Tidak kali ini.”

Dia memutar cincin di jarinya—cincin Sultan Ottoman.

“Kali ini, sejarah akan berjalan berbeda.”

Game dimulai.


Yuk, Ikuti Perjalanannya! 🚀

Cerita ini baru akan mulai aku publish bab per bab di Wattpad. Aku super excited (dan sedikit gugup!) untuk membagikan dunia ini ke kalian.

Penasaran:

  • Gimana Arslan (sebagai Abdul Hamid II) akan mencoba menyelamatkan Ottoman dari kehancuran?
  • Apa “pertaruhan gila” pertama yang akan dia lakukan?
  • Siapa yang akan jadi musuh terbesarnya—Rusia, pemberontak internal, atau justru beban pengetahuannya sendiri?

📚 Di Mana Bisa Baca?

Kalian bisa mulai ikuti ceritanya di Wattpad-ku:

[Wattpad]

Atau follow aku di:


Kasih Tahu Aku! 💬

Apa yang paling bikin kalian penasaran dari premis ini?

  • Strategi perangnya? 🎯
  • Intrik istananya? 🕵️
  • Dilema moralnya? ⚖️
  • Alternate history-nya? 🌍

Drop komentar di bawah atau DM aku! Aku pengen banget denger pendapat kalian!


Ditulis sambil menyeruput kopi dan membayangkan peta strategi Ottoman. ☕📜

#Wattpad #CeritaBaru #FiksiSejarah #Isekai #Ottoman #AbdulHamidII #AlternateHistory #YildizAscendancy